Tuesday, January 18, 2011

DataBase : MyISAM, InnoDB, HEAP

MyISAM

Tipe tabel MyISAM merupakan tipe tabel yang sederhana, stabil dan mudah digunakan. Jika kita akan menyimpan data sederhana yang tidak terlalu rumit, maka gunakanlah tipe tabel ini. Kelebihan utama MyISAM adalah kecepatan dan kestabilannya. Jika kita memilih tipe tabel MyISAM, maka MySQL secara otomatis akan menentukan salah satu dari tiga jenis tabel MyISAM, yaitu :
Format tabel MyISAM merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari format tabel ISAM, dan merupakan format tabel default pada MySQL. Pada MyISAM file indeks disimpan dengan nama akhiran .MYI dan file data disimpan dengan nama akhiran .MYD. Adapun penyempurnaan yang dilakukan pada MyISAM antara lain:
Adanya suatu kode pembeda yang akan memberi tanda bila suatu tabel tidak ditutup dengan semestinya setelah dibuka. Bila Anda menjalankan program MySQL Server, mysqld, dengan pilihan –myisam-recover, maka secara otomatis tabel yang telah ditandai tersebut akan dipulihkan (bila rusak) atau ditutup dengan semestinya (bila belum ditutup). Hal ini sangat membantu untuk menjaga keutuhan dan validitas tabel.
Kemampuan kolom AUTO_INCREMENT lebih handal dibandingkan dengan format tabel ISAM.
Mendukung file ukuran besar (63-bit) pada sistem operasi tertentu yang juga mendukung
pembuatan dan pembacaan file-file data ukuran besar.
Pada kolom BLOB dan TEXT bisa dilakukan pengindeksan.
NULL diperkenankan pada kolom yang diindeks (tetapi sebaiknya dihindari saja).
Jumlah maksimum file indeks adalah 32 buah per tabelnya, dan masih dapat dikembangkan hingga mencapai 64 buah per tabel dengan kondisi tertentu tanpa harus mengkompilasi ulang program myisamchk.
Program bantu myisampack dapat memadatkan kolom BLOB dan VARCHAR.
Walaupun format tabel MyISAM dapat dikategorikan sangat handal, tetapi pada suatu saat bisa saja terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh:
Server mati secara mendadak akibat aliran listrik padam.
Kerusakan pada perangkat keras.
Penghentian proses oleh perintah KILL pada saat proses sedang dalam kondisi menulis.
Kesalahan pada program MySQL atau ISAM.
Melakukan suatu proses dengan program bantu lain (seperti MyISAM) pada saat tabel sedang sibuk diakses.
Ciri-ciri tabel MyISAM yang mengalami kerusakan antara lain:
Munculnya pesan kesalahan ‘ Incorrect key file for table: ‘…’
Query tidak menghasilkan data yang lengkap.
Bila hal tersebut terjadi, yang dapat Anda lakukan adalah segera memperbaiki kerusakan tabel tersebut dengan menggunakan perintah CHECK TABLE atau REPAIR TABLE.
mysql> CHECK TABLE nama_tabel pilihan_pemeriksaan ;
mysql> REPAIR TABLE nama_tabel pilihan_perbaikan ;
Bila Anda ingin mengubah format tabel ke MyISAM, lakukan dengan cara:
mysql> ALTER TABLE nama_tabel TYPE=MYISAM ;
Pada saat pertama kali kita membuat tabel ini dengan perintah CREA TE TABLE, bisa dinyatakan dengan perintah sebagai berikut:
mysql> CREATE TABLE ujian
-> (NoSiswa INT NOT NULL AUTO_INCREMENT,
-> Nilai INT NOT NULL,
-> PRIMARY KEY (NoSiswa))
-> TYPE=MyISAM ;
Atau bisa juga dengan perintah di bawah ini, dengan menghilangkan perintah TYPE=MYISAM, karena format tabel MyISAM adalah format tabel default yang digunakan oleh MySQL.
mysql> CREATE TABLE ujian
-> (NoSiswa INT NOT NULL AUTO_INCREMENT,
-> Nilai INT NOT NULL,
-> PRIMARY KEY (NoSiswa))
-> ;

InnoDB

Tipe tabel InnoDB merupakan tipe tabel MySQL yang mendukung proses transaksi. Tipe ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Format Tabel InnoDB mendukung proses transaksi dengan adanya fasilitas rollback dan commit, dan juga kemampuan untuk memulihkan tabel bila terjadi kerusakan pada tabel tersebut. Mampu melakukan penguncian (locking) pada tingkatan record dan juga mampu membaca pada perintah SELECT yang tidak dikunci (mirip dengan kemampuan Oracle). Kemampuan-kemampuan tersebut meningkatkan kecepatan dan kinerja penggunaan multi user. Ada banyak sekali fitur yang disediakan oleh Tabel InnoDb ini. Anda bisa mendapatkan informasi lebih rinci langsung di situs www.innodb.com. Anda bisa juga mendapatkan versi komersial dari InnoDB yang bisa didownload pada situs tersebut. InnoDb telah digunakan untuk database yang membutuhkan kinerja sangat tinggi dan berukuran sangat besar. Misal, Mytrix Inc, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset statistik di Internet , menggunakan InnoDb untuk mengelola data lebih dari 1 Terabyte (1012 byte), dengan jumlah tabel lebih dari 100.000. Secara keseluruhan jumlah recordnya mencapai lebih dari 20 milyar record. Sebuah bursa saham Paris di Perancis menggunakan InnoDB sebagai solusi databasenya. Pada saat beban kerja sedang sepi, jumlah query yang dilayani mencapai rata-rata 800 proses insert/update per detiknya. Sedangkan pada saat ramai, jumlah query yang dilayani mencapai rata -rata 2.000 proses insert/update per detiknya.

Kelebihan format tabel InnoDB antara lain:

Format Tabel InnoDB mendukung transaksi dengan menyediakan fasilitas rollback dan commit.
InnoDB merupakan satu-satunya format tabel di dalam MySQL yang mendukung Foreign Key Constraint .
Kecepatan InnoDB pada beberapa kasus bahkan melebihi kecepatan format tabel MyISAM. Informasi mengenai kecepatan ini dapat dilihat di halaman benchmark dengan alamat http://www.innodb.com/bench.html.
InnoDB memiliki kemampuan melakukan penguncian pada tingkatan record ( row level locking). Bandingkan dengan MyISAM yang hanya memiliki kemampuan penguncian pada tingkatan tabel (table level locking). Hal ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja akses multiuser.InnoDB memiliki fasilitas backup secara langsung, yaitu dapat melakukan backup pada database yang sedang berjalan tanpa harus melakukan proses locking dulu dan tidak akan mengganggu operasional database.
InnoDB memiliki kemampuan memulihkan tabel secara otomatis pada tabel-tabel yang rusak.
Ukuran database InnoDB dapat melebihi 2 Gigabyte, walaupun sistem operasi yang digunakan saat itu tidak mendukung penggunaan database melebihi 2 Gigabyte


Dua jenis mesin utama penyimpanan tabel untuk database MySQL adalah InnoDB dan MyISAM.
Berikut ringkasan perbedaan fitur dan kinerja:
InnoDB lebih baru sementara MyISAM lebih tua.
InnoDB lebih kompleks, sementara MyISAM lebih sederhana.
InnoDB semakin ketat dalam integritas data sementara MyISAM longgar.
InnoDB menerapkan tingkat baris kunci untuk memasukkan dan meng-update baris sementara MyISAM menerapkan tingkat kunci tabel.
InnoDB memiliki transaksi sementara MyISAM tidak.
InnoDB memiliki kunci asing dan hubungan contraints sementara MyISAM tidak.
InnoDB memiliki crash pemulihan lebih baik sementara MyISAM yang miskin memulihkan integritas data pada sistem crash.
MyISAM memiliki indeks pencarian teks penuh (full text search) sementara InnoDB tidak.
Mengingat perbedaan-perbedaan, InnoDB dan MyISAM memiliki kelebihan dan kekurangan mereka yang unik terhadap satu sama lain. Mereka masing-masing lebih cocok dalam beberapa skenario dari yang lain.
Keuntungan dari InnoDB
InnoDB harus digunakan di mana integritas data lebih prioritas.
Lebih cepat dalam menulis-intensif (penyisipan, update) tabel karena menggunakan tingkat penguncian baris dan hanya tahan perubahan pada baris yang sama yang sedang dimasukkan atau diperbaharui.
Kekurangan dari InnoDB
Karena InnoDB harus menjaga hubungan yang berbeda antara tabel, database administrator dan pencipta skema harus mengambil lebih banyak waktu dalam mendesain model data yang lebih kompleks daripada MyISAM.
Mengkonsumsi sumber daya sistem yang lebih seperti RAM. Direkomendasikan bahwa mesin InnoDB dimatikan jika tidak perlu substansial untuk itu setelah instalasi MySQL.
Tidak-pengindeksan teks penuh.
Keuntungan MyISAM
Sederhana untuk merancang dan membuat, sehingga lebih baik untuk pemula. Jangan khawatir tentang hubungan luar negeri antara tabel.
Lebih cepat dari InnoDB pada keseluruhan sebagai akibat dari struktur sederhana sehingga jauh lebih sedikit biaya sumber daya server.
Pengindeksan teks lengkap.
Sangat baik untuk membaca-intensif (select) tabel.
Kekurangan dari MyISAM
Tidak ada integritas data (misalnya kendala hubungan), yang kemudian datang tanggung jawab dan overhead dari para administrator database dan pengembang aplikasi.
Tidak mendukung transaksi yang penting dalam aplikasi perbankan.
Lebih lambat dari InnoDB untuk tabel yang sering dimasukkan atau diperbaharui, karena seluruh tabel terkunci untuk memasukkan atau memperbarui.
Perbandingan tersebut cukup sederhana. InnoDB lebih cocok untuk data situasi kritis yang membutuhkan menyisipkan sering dan update.
MyISAM, di sisi lain, melakukan yang lebih baik dengan aplikasi yang tidak cukup bergantung pada integritas data dan kebanyakan hanya memilih dan menampilkan data.

HEAP

Tabel dengan tipe HEAP tidak menyimpan datanya di hardisk, tetapi menyimpan di RAM (memori). Tipe tabel ini biasanya digunakan sebagai tabel sementara (temporary). Tabel secara otomatis akan dihapus (hilang) dari MySQL saat koneksi ke server diputus atau server MySQL dimatikan.
Read More..

Monday, January 17, 2011

TUGAS KELOMPOK

TOPOLOGI KELOMPOK 1

Berdasarkan hasil analisa kelompok kami, pada topologi diatas terdapat tiga model hirarkis yaitu Core layer, Distribution layer dan Access layer. Dapat dikelompokan sebagai Core layer dikarenakan Core layer mengacu pada pusat objek, lapisan core ini bertanggung jawab atas kecepatan transfer data dan interkoneksi berbagai distribusi dan lapisan akses. Oleh karena itu, router inti biasanya tidak memiliki daftar akses atau layanan lainnya yang akan mengurangi efisiensi jaringan. Lapisan core harus dirancang untuk memiliki jalan yang berlebihan untuk mengatasi adanya kesalahan.
Tanpa lapisan core, semua daerah lain akan terisolasi. Konvergensi dan load balancing juga harus dimasukkan ke dalam rancangan inti.Perhatikan bahwa server, workstation, dan perangkat lainnya biasanya tidak ditempatkan dalam lapisan core.
Device yang digunakan pada layer ini sebaiknya device yang mampu menerima data dalam jumlah besar dan dapat mengirim data dengan cepat. pada bagian Inti terdapat interkoneksi utama atau akses utama dari network dan yang akan mengoptimalkan transport antar sites. Bisa berupa perangkat Switching di Layer 2 atau Layer 3 yang tugas pokonya sebagai interkoneksi semua sumber daya.

Dan yang menyebabkan bagian tersebut diatas dikelmpokkan menjadi layer distribusi karena adanya router yang menjadi fungsi sebagai tulang punggung. Pada lapisan ini pemisahan dapat dilakukan antara data/informasi yang bertujuan di core layer atau di distribution layer. Device yang digunakan pada layer ini sebaiknya device yang mampu menetapkan policy terhadap jaringan dan mampu melakukan peyaringan/filter paket dan bertindak sebagai firewall. Router bisa ditempatkan pada distribusi layer ini. Di bagian distribusi akan ditugaskan untuk mendistribusikan semua pengaturan di hirarki Core ke Access dan yang akan membuat kebijakan koneksi. Distribusi lebih ditekankan untuk mempermudah pengaturan dan menyebarkan resource yang ada di network sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Peralatan pada hirarki ini biasanya berupa Switching di layer 2.

Dan dikatakan access layer, dikarenakan bagian tersebut merupakan layer yang terdekat dengan user. Device yang terpasang dapat berfungsi menghubungkan antar host dan dapat mengatur collision domain. Di bagian inilah semua perangkat disebarkan dan di interkoneksikan ke semua end point sumber daya yang ada misalnya terminal user dan sebagainya. Peralatan bisa berupa router layer 3 atau switching layer 2.
Read More..

Saturday, January 15, 2011

Dedicated Router

Dedicate Router adalah Perangkat jaringan yang berfungsi sebagai router yang telah di desain oleh vendornya masing masing. Contohnya: Cisco Router


Hierarchy Network
1. Core Layer
- Layer ini bertanggung jawab untu mengirim traffic scara cepat dan andal.
- Tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin (dipengaruhi oleh kecepatan
dan latency)
- Kegagalan pada layer Core dapat mempengaruhi setiap pengguna

Yang tidak boleh dilakukan oleh core layer adalah:
- Tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN.
- Tidak mendukung akses workgroup.
- Tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih
besar.

Yang boleh dilakukan oleh core layer adalah:
- Melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang
redundan atau ATM).
- Melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah.
- Menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.

2. Distribution Layer
- Pada layer ini sering disebut juga workgroup layer, merupaan titik komunikasi
antara access layer dan core layer.
- Fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses WAN, dan menentukan akses core
layer jika diperlukan.
- Menentukan path tercepat/terbaik dan mengirim request ke core layer.
- Core layer kemudian dengan cepat mengirim request tersebut ke service yang sesuai.

3. Access Layer
- Pada layer ini menyediakan aksess jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol
akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer.
- Resource yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local.
- Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan collision domain
yang terpisah (segmentasi).
- Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat
dilakukannya routing statis.
Read More..